Rabu, 12 April 2017

Mewujudkan Indonesia yang Harmoni Dalam Diversitas

MEWUJUDKAN INDONESIA YANG HARMONI DALAM DIVERSITAS
            Assalamualaikum, welcome to Mekel’s Blog terima kasih untuk para pembaca yang masih setia mengikut tulisan-tulisan saya, kali ini saya ingin sedikit curhat mengenai fenomena yang terjadi di Negara kita tercinta, Indonesia Raya.
            Akhir-akhir ini publik dihebohkan dengan pemberitaan kasus pelecehan agama oleh Bapak Basuki Tjahya Purnama alias ahok Ahok yang menyampaikan kata-kata provokatif dengan melecehkan Surah Al-Maidah ayat 51. Kira-kira seperti ini kutipan kata-katanya.
            “bapak ibu ga bisa pilih saya, karena dibohongin pake surat almaidah 51 macem-macem itu. Itu hak bapak ibu ya. Jadi kalau bapak ibu perasaan ga bisa pilih nih, karena saya takut masuk neraka, dibodohin gitu ya, gapapa. Karena ini kan hak pribadi bapak ibu. Program ini jalan saja. Jadi bapak ibu ga usah merasa ga enak. Dalam nuraninya ga bisa pilih Ahok”
            Kata-kata itu menjadi polemik dan melahirkan rekasi beragam orang-orang. Sebagai umat muslim ketika saya pertama kali mendengar kasus ini, saya tidak lantas marah dan angkat senjata, namun saya tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang seperti apa persisnya kata-kata yang di lontarkan ahok sendiri.
            Menurut saya, pernyataan Ahok sama sekali tidak melecehkan Alquran. Kalimat “karena dibohongin pake surat Al Maidah 51” bukan berarti surat almaidah bohong, tapi dibohongin PAKE surat alamidah 51. Artinya ada orang yang membohongi masyarakat MEMAKAI surat Al Maidah 51. Ada orang yang menakut-nakuti masyarakat agar tidak memilih Ahok karena diancam neraka dan sebagainya. Beda kalau Ahok bilang “dibohongin sama Alamidah 51” itu artinya Al Maidahnya yang bohong atau membohongi.
            Menurut saya, aksi-aksi yang hadir atas reaksi publik semakin memperkeruh suasana dan tidak memperbaiki keadaan, sudah saatnya publik memiliki wawasan yang lebih baik untuk mencerna pesan yang di sampaikan oleh komunikator. Indonesia merupakan negara yang terdiri dari beragam suku bangsa, ada banyak etnis dengan beragam kepercayaan yang tinggal dan menetap di Indonesia. Muslim memang menjadi mayoritas di Negeri ini, namun adakalanya kita sebagai kaum mayoritas untuk menjaga tingkah laku kita dengan tidak menindas kaum minoritas.
            Kasus ini merupakan provokasi dari segelintir orang yang ingin memecah persatuan bangsa Indonesia, kita harus menghormati perbedaan keyakinan antar sesama warga Indonesia demi mewujudkan Harmoni dalam Diversitas, karena seperti kata pepatah “Bersatu kita teguh, Bercerai kita runtuh”. Meskipun kita memiliki perbedaan keyakinan, namun kita memiliki satu tujuan yaitu menginginkan negara Indonesia menjadi negara yang lebih baik lagi ke depannya, cobalah menganggap bahwa perbedaan agama menjadi jurang pemisah antara si A dan si B, namun sebagai ajang bersatu sesama umat manusia yang beragama, karena saya yakin setiap agama pasti mengajarkan budi baik nan luhur kepada setiap penganutnya.

            Saya menerima perbedaan pendapat yang akan hadir di postingan ini, mari kita utarakan pendapat kita masing-masing tanpa mengesampingkan akal sehat. Jangan lah kita dengan lekas terpancing emosi ketika terprovokasi oleh suatu video yang di posting di dunia maya, alangkah baiknya kita mendalami lebih lanjut sebelum mengambil singkap atas suatu fenomena dengan menyampaikan alasan yang sesuai dengan akal sehat, dan tak lupa mari kita wujudkan Indonesia sebagai Bangsa yang Harmoni dalam Diversitas, Semangat!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar